Kamis, 29 Januari 2009

Hujan....


Siang itu dari balik kaca jendela kamar...

kutatap beberapa kuntum bunga mawar merah yang tengah mekar, tampak beberapa ekor lebah dan kupu-kupu berwarna putih terbang mengitari bunga yang indah itu, kemudian hinggap sejenak untuk menghisap nektar lalu terbang lagi sambil menunjukan tarian gemulai... terbang untuk mencari bunga lain...

Sepi.... kubiarkan lamunanku bergerak liar...

Cuaca beranjak dari panas menyengat menjadi sejuk... tampak dilangit gumpalan awan berarak menyatu dengan tumpukan awan yang telah ada sebelumnya...

Cuaca terus berubah menjadi semakin sejuk...dingin....

Sepi semakin membelit...!

Tiba-tiba ..... dheeeeeeeeeeer!!!

Suara gemuruh petir membuyarkan lamunanku yang entah sudah sampai ke arah mana...

Perlahan.... tik......tik.....tik....tik...tik..tik..

Hmmmm.. rupanya suara rinti hujan mulai membasahi seluruh dataran di sekitarku..

Semakin banyak tetesan hujan yang turun memuaskan dahaga tanah yang kering...

Kembali lamunanku melayang bersamaan dengan tetes-tetes air yang membasahi kaca di balik jendela..

Pikirku ...betapa senangnya para penghuni tanah yang telah cukup lama menanti berkah dari Sang Maha Pemberi Berkah lewat tetes-tetes air hujan itu.... betapa bersyukurnya tumbuhan yang mulai layu yang berharap tetes air yang menyegarkan kelayuannya.. betapa senangnya hewan liar yang telah lama kehausan karena sumber air telah mengering.. betapa senangnya petani yang berharap dapat mulai menugal sawah dan ladangnya....

Semua bersyukur... lamunanku terus melayang menembus batas atmosfir..terus melambung hingga ke alam semesta...

Tiba-tiba ..... dheeeeeeeeeeer!!!

Sekali lagi suara petir menyambar memekakan telinga disertai kilatan cahaya yang membuat terang beberapa saat... aku tersentak lamunanku pecah....hujan seakan ditumpahkan dari langit oleh ribuan malaikat..

Dalam suara hujan dan gemuruh petir pikiranku kembali berputar....

Hmmm....hujan....oh...hujan ini mulai mencemaskan sebagian orang..

Hujan ini akan menjadi banjir...kembali menjadi banjir.. sebagaimana tahun-tahun kemarin..

Bersyukur atau menggerutu....?....

Uhhhh.... pelik memikirkan.....

Beberapa saat kemudian aku tersadar dari lamunanku oleh suara azan Ashar dari Langgar dekat rumah... rupanya suara hujan sudah hampir tak terdengar lagi bersama redanya hujan..

Perlahan alam mulai terang ....Kutatap langit.. awan yang tadi menggumpal kini mulai berarak menjauh dan menghilang dibalik gunung.... mungkin mereka akan membagi berkah dari Sang Pemberi Rezki pada penghuni bumi di tempat lain...

Akupun beranjak dari kursi malas, menarik badanku, menyeret langkahku...

Kuayunkan langkah untuk berwudhu....

Saatnya waktuku untuk bersyukur tidak dengan ucapan saja tapi dengan ibadah kepada-Nya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar